Selasa, 07 April 2009

HACCP

KONSEP HACCP PADA KASUS SAPI GLONGGONGAN

Konsep HACCP :

  1. Identifikasi bahaya kesehatan

  2. Merangking bahaya

  3. Menentukan batasan kritis

  4. Mengidentifikasi Critical control point

  1. Merekomendasikan pengawasan yang dianggap perlu

  2. Pencatatan

  3. Verifikasi terhadap prosedur untuk menjamin efisiensi

  4. Pengujian untuk menjamin bahwa konsep HACCP berjalan dengan benar


  • Identifikasi Bahaya Kesehatan

Bahaya kesehatan yang didapat dari Penglonggongan daging sapi yaitu :

  • Banyak zat-zat nutrisi yang hilang akibat penglonggongan.

  • Jika tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan penularan penyakit atau keracunan pada sapi lain atau konsumen.

  • Dari segi ekonomi, merugikan para konsumen daging.

  • Tidak adanya animal welfare atau kesejahteraan ternak sapi tersebut.


  • Identifikasi Critical Control Point (CCP)

Cara penggelonggongan :

  • Air yang digunakan adalah air sungai/kali melalui selang plastik yang dimasukkan kedalam mulut dengan bantuan pompa air sampai rumen penuh dengan air.

  • Air dimasukkan secara paksa melalui mulut dengan menggunakan selang plastik hingga rumen sapi membesar.

  • Isi perut (rumen) keluar melalui mulut dan anus sapi,

  • Setelah perut sapi menggelembung, sapi dibiarkan hingga ± 6 jam dengan posisi kaki depan lebih tinggi daripada kaki belakang.

  • Sapi akan limbung dan pingsan bahkan mati setelah digelonggong, jantung sapi melemah sehingga tidak bisa memompa darah dengan baik.

  • Waktu disembelih darah yang keluar sedikit.

  • Setelah diglonggong, sapi baik dalam keadaan pingsan ataupun sudah mati diseret dengan paksa masuk ke RPH.

  • Sapi dikuliti, dipotong karkas dan dagingnya, serta dikeluarkan jeroannya ditempat itu juga (di lantai) tidak digantung.

  • Karkas atau daging sapi tersebut terkontaminasi mikroorganisme.

  • Transportasi yang buruk, mobil pengangkut ikut masuk ke dalam tempat pemotongan daging (RPH). Daging yang telah dipotong digantung di bak-bak terbuka.

  • Pekerja tidak menggunakan alas kaki dan menggunakan pakaian yang seadanya (tidak memenuhi standar pemotongan) dan tempat pemotongan di RPH tersebut tidak higienis.


Ciri-ciri daging glonggongan :

  • Warna daging merah pucat dan kusam.

  • bila dipegang terasa basah atau cenderung berair, terlihat mengkilat.

  • Mudah mengalami kebusukan.

  • jika dimasak mengalami penyusutan lebih besar dibandingkan dengan daging sehat.

  • harga lebih murah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar