Kamis, 03 Desember 2009

BABEL ARCHI

Oleh: Marhadi


Peranan Makanan Tradisonal Dalam Rangka Meningkatkan Dunia Pariwisata, Dan Hubungannya Dengan Ketersediaan Pangan di Provinsi Bangka Belitung.


kenyataan, dimanapun, dunia pariwisata selalu terkait dengan pangan atau makanan yang disebut wisata kuliner”
Bangka Belitung memang memiliki sumber daya alam yang patut kita banggakan, karena hasil buminya mangandung bahan mineral berupa biji timah, batu granit, pasir kuarsa, kaolin dan lain-lain, selain itu juga provinsi ini memiliki potensi pariwisata yang sangat besar dengan dipersembahkannya pasir putih yang indah bak mutiara, sebuah karya tuhan yang ditempa dengan penuh kehati-hatian dan dihiasi batu permata yang tiada tandingannya. Hamparan pasir putih ditaburi batu granit sebagai mutiara menyilaukan pandangan mata.
Bangka belitung memiliki potensi pariwisata meliputi wisata agro, wisata bahari, wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah dan wisata bisnis yang menjanjikan, tak kalah pentingnya provinsi ini juga memiliki berbagai aneka ragam masakan yang memanjakan lidah dengan ciri khas asam pedasnya, oleh-oleh dengan ciri khas olahan hasil lautnya. Wisata kuliner bangka belitung memang beraneka ragam dan patut untuk dicicipi setiap wisatawan, baik local maupun mancanegara. Aneka ragam masakan dan oleh-oleh tersebut dapat diperoleh dengan mudah ditoko-toko, restaurant atau warung-warung yang didirikan masyarakat setempat dengan pelayanan yang ramah.
Wisata kuliner memang berkaitan dengan pariwisata, karena kenyataan dimanapun dunia pariwisata selalu terkait dengan pangan atau makanan yang disebut wisata kuliner. Para wisatawan mengunjungi suatu daerah pariwisata tidak hanya dengan tujuan memandang pemandangan yang indah yang memanjakan mata, tetapi apapun jadinya para wisatawan hanya dapat menikmati itu semua apabila keadaan perut nyaman dan istialh kasarnya adalah kenyang. Apabila perut terasa nyaman dan terisi dengan makanan yang sehat, lezat dan bergizi maka matapun akan ikut irama searah dengan keadaan perut.
Diantara beberapa sumber bahan pangan, produk hewani merupakan salah satu bahan yang penting sekali. Produk pangan hewani umumnya berupa daging, susu, telur dan ikan yang sangat kaya dengan protein. Protein ini juga mengandung asam amino esensial yang sangat sesuai dengan kebutuhan manusia. Bahan pangan merupakan semua jenis bahan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan yang bersifat aman, memiliki palatabilitas dan menyehatkan bagi manusia. Namun, walaupun sifat dasar dari pangan itu baik, jika penanganannya kurang baik, maka akan menyebabkan terjadinya suatu penyimpangan yang mungkin dapat membahayakan bagi yang mengkonsumsinya (BADAN POM, 2003).
Produk hasil ternak merupakan bahan pangan yang sangat penting bagi rakyat selain bahan pangan pokok rakyat (beras). Sebagai pendamping sajian makan sehari-hari, bahan pangan hewani merupakan sumber protein penting (selain protein nabati) yang sangat berperanan dalam pemenuhan gizi masyarakat. Secara tradisional, sejak dahulu, masyarakat kita sudah menyandingkan produk pangan hewani ini dalam menu makanan sehari-harinya. Diantara berbagai sumber bahan baku dalam pembuatan produk kuliner atau masakan, keberadaan daging, telur, ikan tidak dapat dipisahkan, bahkan menjadi bahan yang begitu penting karena bahan-bahan tersebut sudah membudaya bagi masyarakat, baik masyarakat kalangan menengah kebawah, kalangan menengah dan menengah keatas, bahkan ada yang berpendapat bahwa mengkonsumsi daging memberikan nilai social yang tinggi di masyarakat.
Analisis paling akhir oleh Prof. I.K Han, guru besar Ilmu Produksi Ternak Universitas Nasional Seoul, Korea Selatan (1999) menyatakan adanya kaitan positif antara tingkat konsumsi protein hewani dengan umur harapan hidup (UHH) dan pendapatan perkapita. Semakin tinggi konsumsi protein hewani penduduk semakin tinggi umur harapan hidup dan pendapatan domestik brutto (PDB) suatu negara.
Ketersediaan pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini hanya bisa mencukupi 9,36% dari kebutuhan pangan yang ada, selebihnya masih dipasok dari luar Bangka Belitung. Padahal potensi lahan yang ada bisa untuk meningkatkan ketersediaan pangan yang ada. Dari fakta diatas sudah selayaknya pemerintah bergerak dan berpikir bagaimana menyediakan sumber pangan yang cukup bahkan swasembada pangan bagi berlangsungnya dunia pariwisata, ketersediaan pangan tersebut harus mencakup pangan asal nabati dan pangan asal hewani. Penyediaan pangan asal nabati yang perlu dilakukan diBangka Belitung adalah dengan cara meningkatkan produksi beras ataupun produk unggulan yang bisa mensubtitusikan kebutuhan beras itu sendiri, sedangkan penyediaan pangan asal hewani meliputi pemenuhan kebutuhan daging (ayam, sapi, kambing dll).
Program pemerintah mengenai Babel Archi yang sekarang ini kiranya menjadi suatu program atau ajang promosi wisara bangka Belitung diharapkan tidak hanya viewnya saja ( pemendangan alam) yang ditonjolkan, tetapi juga harus memikirkan feel juga (rasa nyaman, aman, kenyang, tentram dan aman), sehingga para wisatawan yang nantinya datang ke Bangka belitung memang benar-benar merasakan kondisi yang diharapkan dan menjadi tujuan berlibur yang menyenangkan, dan tidak menimbulkan rasa kapok untuk mengunjungi wilayah tersebut kembali karena feelnya yang tidak memuaskan.
Ingat promosi dari mulut kemulut (pengunjung dang promotor) menjadi ajang promosi yang efektif selain melalui media lainnya dan ingat juga bahwa apabila pengunjung merasa puas akan suatu pelayanan, maka pengunjung tersebut akan berusaha dan menceritakan kembali tentang apa yang mereka rasakan selama mereka mengunjungi wilayah yang telah dikunjunginya itu, baik perasaan yang baik selama berwisata ataupun perasaan buruk karena pelayanan dan fasilitas yang tidak memuaskan termasuk kebutuhan makanan yang sehat dan bergizi yang berkaitan dengan pangan. Hal itu tentu saja akan berdampak juga terhadap jumlah pengunjung selanjutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar