Sabtu, 19 Desember 2009

Pakan Lokal dan Limbah Pertanian sebagai Pakan Sapi Potong

Pakan Lokal dan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Sapi Potong

Oleh: Marhadi


Indonesia merupakan negara beriklim tropis, penyediaan bahan makanan ternak dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang tahun kiranya sulit dipenuhi, sehingga perlu sistem pengaturan atau pengawetan hijauan secara baik. Tetapi sampai saat ini rupanya masih terjadi kekurangan penyediaan makanan ternak berupa hijauan, terlebih pada para petani peternak. Hal tersebut bisa dimaklumi karena berbagai faktor penghambat, seperti: terbatasnya modal dan areal tanah, serta rendahnya pengetahuan yang dimiliki para peternak.

Pakan hijauan merupakan bahan pakan utama bagi ternak ruminansia, termasuk ternak sapi potong, namun sejalan dengan berkurangnya lahan untuk menghasilkan hijauan pakan ternak sebagai akibat perluasan lahan untuk pemukiman dan produksi pangan, menyebabkan keterbatasan produksi pakan hijauan. Meskipun demikian, meningkatnya produksi tanaman pangan berakibat pada meningkatnya jumlah produksi limbah pertanian. Berdasarkan kondisi yang tersebut diatas, maka untuk pengembangan ternak ruminansia terutama ternak sapi potong di suatu daerah seharusnya dilakukan juga usaha untuk memanfaatkan limbah pertanian, mengingat sumber penyediaan rumput dan hijauan lainnya sebagai pakan sangat terbatas.
Selain ketersediaan lahan hijauan yang terbatas, modal, iklim yang kurang mendukung, dan meluasnya areal pemukiman penduduk, sebenarnya hal yang melatar belakangi mengapa kita harus memanfatkan pakan lokal dan limbah pertanian sudah tercermin pada saat terjadi resesi ekonomi pada tahun 1997 dimana banyaknya jumlah para peternak yang tidak bisa meneruskan usaha peternakannya dan terpaksa harus menutupi usahanya tersebut akibat melonjaknya harga pakan import. Pada awal resesi ekonomi tersebut pemerintah berupaya melakukan impor bahan pakan guna memenuhi kebutuhan peternak akan pemenuhan pakan diantaranya jagung, kedelai, tepung ikan dan lain sebagainya, sehingga lambat laun harganya semakin mahal dan para peternak tidak bisa menutupi output yang semakin besar yang akan dikeluarkan sebagai biaya produksi. Dari latar belakang tersebut sudah semestinya kita memanfaatkan pakan lokal dan limbah pertanian sebagai pakan, terutama bagi ternak ruminansia termasuk ternak sapi potong, bahkan sudah semestinya juga kita mulai memikirkan bagaimana memanfaatkan pakan lokal dan limbah pertanian sebagai pakan selain ternak ruminansia.
Sebagai alternatif yang bisa memecahkan persoalan mengenai pakan, kita didorong untuk berpikir kreatif dan berusaha menggali segala potensi yang ada guna memecahkan persoalan tersebut diantaranya dengan memanfaatkan potensi pakan lokal dan pemanfaatan limbah pertanian sebagi pakan ternak. Pemanfaatan pakan lokal dan limbah pertanian perlu diterapkan oleh petani peternak diIndonesia guna memecahkan persoalan mengenai pakan, dan untuk itulah diperlukan suatu penelitian lebih lanjut oleh para ahli peternakan sehingga dapat mensejahterakan kehidupan para petani peternak di Indonesia.
Pakan lokal merupakan sumber bahan pakan yang terdapat disekeliling masyarakat petani peternak. Pakan lokal yang akan dimanfaatkan sebagai sumber pakan alternatif tersebut tentu saja harus memenuhi kriteria baik ditinjau dari aspek nutrisi, ekonomi, sosial budaya, dan haruslah pula memperhatikan tingkat keberlanjutannya sehingga dapat menjadi sumber bahan pakan yang terus tersedia, murah, mudah didapatkan, tidak menimbulkan polusi, dan masih sesuai dengan budaya masyarakat, sehingga nantinya mudah untuk diterima dikalangan masyarakat tersebut.
Limbah pertanian atau hasil sampingan agroindustri mempunyai peluang untuk dimanfaatkan secara optimal sebagai pakan ternak terutama ternak ruminansia, khususnya sapi potong, hal ini berhubungan dengan kondisi masyarakat yang bersifat agraris, sehingga sumber limbah pertanian hampir dapat dijumpai diseluruh Indonesia. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum limbah tersebut digunakan seperti ketersediaan, kontinuitas pengadaan, kandungan gizi, kemungkinan adanya faktor pembatas seperti zat racun atau zat anti nutrisi, serta perlu tidaknya bahan diolah sebelum dapat digunakan sebagai pakan ternak, selain itu permasalahan dalam pemanfaatan limbah pertanian adalah kandungan serat kasarnya yang tinggi termasuk selulosa, lignin, dan tanin yang sangat sukar dicerna oleh ternak ruminansia termasuk sapi potong.(19/12/09)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar